Wedangan?


Ah, yang jelas seduhan kopi jahe dan teh jahe dari ceret klasik , es susu , sego kucing dan aneka jajanan HIK yang dipanggang sangat membantu kita menyeberangi malam , nglesot diemperan toko beralas tikar .

" Teman ,aku pikir engkau akan jengah berada disini bersamaku ,karena dalam keseharian hanya untuk bertemu denganmu saja mesti telepon sekretarismu dan antri untuk minta waktu ,tapi malam itu kau kelihatan lepas ,menggelosoh di tanah, ngeklek ,ceria dengan sego kucing di tangan dan tusukan kikil bakar yang masih berasap ."

Begitulah , tanpa ada 'rule' bisa tersampaikan , ya rembugan ringan ,obrolan tentang sawah dan paculan ,bahkan tanpa lupa melesatkan doa untuk kebaikan SoloRaya yang baru dirilis oleh anggota wedangan Pasopati. Ini memang bukan selapanan atau bancak-an ,tapi memang hanya melabuh harapan kepada yang Maha Penganyam Kehidupan ..hehehe..sekalian biar nggak diarani kelompok takayul dan abangan .

Terakhir ,bukan sego kucingnya ,bukan sate kulitnya juga mungkin bukan sate ususnya yang membuat malam itu terasa hangat , tapi persahabatan dan kebersamaan.

Tidak ada komentar: